Review Buku “Mei Merah 1998 : Kala Arwah
Berkisah”
sumber: https://www.gramedia.com/products/mei-merah-1998 |
Judul Asli :
Mei Merah 1998
Penulis :
Naning Prawoto
Penerbit :
Buku Obor
Tahun terbit :
2018
Jumlah Halaman :
218 halaman
Harga :
Rp80.000
Mei Merah 1998 : Kala Arwah Berkisah
merupakan sebuah karya sastra yang terinspirasi oleh Peristiwa Mei 1998. Secara
umum, pada bulan Mei 1998 terjadi suatu peristiwa yang cukup menggemparkan di
Indonesia. Saat itu masyarakat asli Indonesia melakukan penyerangan terhadap
masyarakat keturunan Tionghoa. Peristiwa tersebut tentunya meninggalkan kesan
tersendiri bagi orang-orang yang terlibat baik sebagai korban maupun saksi mata. Penulisnya sendiri
merupakan seseorang yang telah lama berkecimbung
didunia sastra, Naning Pranoto.
Pada bagian sampul terdapat gambar
seorang wanita dengan pakaian terkoyak yang mengapung diatas air berwarna
merah. Seperti judul nya “Mei Merah” air berwarna merah ini seakan-akan
menggambarkan kolam darah yang tercipta karena peristiwa berdarah tahun 1998
silam. Sedangkan wanita yang terhanyut diatas air menggambarkan tokoh utama
dalam buku ini. Wanita itu bernama Humaira, ia adalah seorang perempuan
keturunan tionghoa yang menjadi korban peristiwa Mei 1998.
Hal yang unik dalam Novel ini adalah
tokoh utama, Humaira bukanlah sosok yang masih hidup. Ia meninggal setelah
melahirkan seorang anak buah dari pemerkosaan yang dilakukan oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggungjawab pada Mei 1998. Alur yang digunakan penulis dapat
dikatakan alur gabungan (maju-mundur). Bagian awal menceritakan ruh Humaira
yang tidak tenang (bergentayangan) karena ada urusan dunianya yang belum
selesai. Disisi lain, diceritakan pula Luk-Luk, ia adalah anak Humaira yang
dirawat oleh keluarga baik-baik. Karena suatu alasan, ia tahu bahwa ia bukan
anak kandung orang tuanya. Kemudian, ia kabur dari rumah untuk mencari ibu
kandungnya.
Buku ini kemudian menceritakan
kepada pembaca bagaimana perjalanan Luk-luk dalam mencari ibu kandungnya.
Diceritakan dengan berbagai sudut pandang yang berbeda namun akan menjadi satu
garis yang sama. Latar peristiwa digambarkan dengan detail sehingga pembaca
dapat berimajinasi dengan baik. Bahkan, saya sempat terbawa suasana saat
membaca buku ini. Penggunaan bahasa yang tegas dan berani juga patut
diapresiasi.
Buku bercover merah dan sederhana
ini, menggunakan Book Paper dengan ukuran A5. Dengan demikian, pembaca tidak
akan cepat lelah saat memabaca buku ini selain itu, ukuran standar seperti
buku-buku pada umumnya. Kelebihan lain dari buku ini adalah kisahnya
terinspirasi dari sejarah Indonesia tahun 98 sehingga bagi penggemar karya
karya nonfiksi buku ini menarik untuk dibaca.
Referensi
: Pranoto Naning. 2018. Mei Merah 1998 : Kala Arwah Berkisah. (Jakarta: Yayasan Obor)