Jumat, 29 Desember 2023

Prinsip Understanding by Design (UbD) dalam Kegiatan Pembelajaran

Titi Indah Larasati


        Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, seorang guru harus memiliki perangkat pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan terarah. Guru harus menentukan tujuan pembelajaran, capaian yang ingin diraih serta menentukan bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan. Dalam merancang pembelajaran, guru dapat menggunakan Prinsip Understanding by Design (UbD) yang dikemukakan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe. Prinsip UbD memberikan fokus yang mendalam dalam kegiatan pembelajaran bukan sekedar mengarahkan peserta didik untuk mengingat informasi.
        Prinsip UbD berbeda dengan pendekatan konvensional yang menitikberatkan pada pemberian informasi dan fakta. Pendekatan prinsip UbD dalam rancangan pembelajaran berfokus pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai terlebih dahulu kemudian menentukan alat untuk mengukur ketercapaian pembelajaran, kemudian menyusun langkah atau cara mengajarkannya. Sehingga, prinsip UbD disebut juga sebagai perancangan mundur atau backward design.

 Terdapat Tiga komponen utama dalam penerapan prinsip UbD saat merancang kegiatan belajar. Pertama, Menentukan Tujuan. Guru sebaiknya mengetahui terlebih dahulu kondisi masing-masing peserta didik dan memperhatikan karakteristik lingkungan sekolah. Kemudian, guru dapat menyusun tujuan pembelajaran dengan berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP), menyusun tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan bukti yang dapat diukur (sebagai tolak ukur) sehingga peserta didik dapat dinyatakan mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen yakni, kompetensi yang ingin dicapai dan lingkup materi.

Kedua, Menentukan Assesmen atau pengumpulan data. Terdapat tiga pendekatan assesmen yang perlu diterapkan oleh guru dalam mengukur hasil belajar peserta didik. Assessment for Learning(AfL) saat proses pembelajaran berlangsung, untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran.  Assessment as Learning(AaL) saat proses belajar bisa dilakukan dengan penilaian teman sebaya, tujuannya agar peserta didik mengetahui apa yang dapat dilakukan agar memperoleh capaian pembelajaran maksimal. Assessment of Learning(AoL) dilaksanakan setelah proses pembelajaran untuk mengukur capaian belajar peserta didik. Ketiga, Menentukan Kegiatan Pembelajaran. Guru mmempertimbangkan pendekatan yang sesuai, sebaiknya berpusat pada peserta didik. Kemudian, guru mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai.

Dengan menerapkan prinsip UbD, kegiatan pembelajaran diharapkan dapat terlaksana dengan baik. Guru dan peserta didik dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan lebih bermakna, memicu pemahaman yang mendalam bagi peserta didik, serta memungkinkan peserta didik dapat lebih mengembangkan kemampuan dan pemecahan masalah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar