Kamis, 21 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Filosofi Pendidikan Indonesia: Aksi Nyata Topik 3
Penghargaan dan Penghayatan Kebhinnekatunggalikaan
SMA N 2 Yogyakarta
Titi Indah Larasati – 231315069
Nilai Kebhinnekatunggalikaan merupakan
salah satu nilai yang menjadi ciri khas atau Identitas Bangsa Indonesia. Maka,
penting bagi institusi pendidikan untuk menginternalisasi kan nilai tersebut
dengan simbol atau kegiatan yang ada di sekolah baik di lingkungan maupun dalam
proses pembelajaran. Selama mengikuti PPL 1 PPG Prajabatan di SMA N 2 Yogyakarta,
saya menemukan beberapa hal yang menjadi simbol atau kegiatan di sekolah sebagai
bentuk penghargaan dan penghayatan terhadap Kebhinnekatunggalikaan Bangsa
Indonesia baik dalam ekosistem maupun dalam proses pembelajaran. Hasil
observasi saya mengenai simbol atau kegiatan di sekolah sebagai bentuk
penghargaan dan penghayatan terhadap Kebhinnekatunggalikaan Bangsa Indonesia
saya rangkum sebagai berikut.
1. Kegiatan
Upacara Bendera
Kegiatan upacara bendera dilakukan setiap
hari senin pagi. Rangkaian kegiatan upacara bendera berisi pembacaan UUD 1945, Pancasila,
Pengibaran Bendera dan lain sebagainya merupakan salah satu cara yang dilakukan
untuk menginternalisasikan kesatuan dan kebanggaan Nasional. Sedangkan, Bendera
Merah Putih merupakan simbol kebhinnekaan di Sekolah.
2. Penggunaan
Busana Gaggrak Hadiningrat
Gaggrak Hadiningrat merupakan bagian dari
warisan budaya Jawa yang kaya dan beragam. Dalam konteks kebhinnekaan,
penggunaan busana ini mencerminkan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya
di Indonesia, dengan mengakui kontribusi budaya Jawa sebagai salah satu bagian
dari kekayaan budaya Nasional. Penggunaan Busana Gaggrak Hadiningrat merupakan
salah satu cara pemerintah DIY untuk mengenalkan dan menumbuhkan rasa bangga
terhadap kebudayaan DIY.
3. Sesi
Keagamaan
Pelaksanaan sesi keagamaan di SMA N 2
Yogyakarta dilakukan pada Jum’at pagi setiap satu bulan sekali. Kegiatan ini
dilakukan dengan mengelompokkan peserta didik berdasarkan agama atau
kepercayaannya masing-masing kemudian melaksanakan kegiatan kerohanian seperti
membaca kitab bersama kelompoknya. Kegiatan ini menurut saya juga merupakan
bentuk penghargaan terhadap keragaman atau kebhinnekaan peserta didik di SMA N
2 Yogyakarta.
4. Budaya
5S (Senyum, sapa, salam, sopan dan santun)
Budaya 5S dapat dianggap sebagai simbol kebhinnekaan karena mencerminkan nilai-nilai universal yang penting dalam interaksi sosial di berbagai budaya di Indonesia. Melalui penerapan nilai-nilai ini, kita dapat memperkuat solidaritas dan persatuan dalam kerangka keanekaragaman budaya yang ada.
Penghayatan nilai-nilai pancasila di
sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat identitas manusia
Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sekolah memiliki peran yang
penting dalam memberikan pendidikan karakter pada peserta didik. Sekolah dapat
menggunakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar untuk mengembangkan pendidikan
karakter. Hal ini, telah coba di realisasikan oleh pemerintah melalui kurikulum
merdeka dan kegiatan P5 di Sekolah termasuk SMA N 2 Yogyakarta. Contoh lain,
mengenai penghayatan nilai-nilai pancasila di sekolah adalah pelaksanaan budaya
5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) Indonesia sebagai salah satu bangsa yang
lekat dengan budaya ketimuran, ramah dan santun perlu terus melestarikan budaya
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan budaya 5S, peserta didik
dibiasakan untuk dapat bertutur dan berlaku santun agar dalam bermasyarakat dan
apabila menghadapi perbedaan peserta didik dapat menyikapi nya dengan cara yang
baik.
Secara spesifik, penerapan
nilai-nilai Pancasila di SMA N 2 Yogyakarta dapat dilihat dari kegiatan warga
sekolah diluar maupun di dalam kelas. Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, diimplementasikan
dalam kegiatan keagamaan seperti ekstrakulikuler keagamaan dan perayaan hari besar
keagamaan. Kedua, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, tercermin pada sikap saling
menghargai, tolong menolong, dan saling menghormati satu sama lain. Ketiga,
Persatuan Indonesia, diimplementasikan melalui kegiatan upacara bendera.
Keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, tercermin melalui
kegiatan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan serta pemilihan ketua OSIS
di sekolah. Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, terlihat dari
kebijakan sekolah memberikan subsidi pendidikan (beasiswa) kepada peserta didik
yang memiliki kendala ekonomi. Demikianlah, penerapan nilai-nilai Pancasila di
SMA N 2 Yogyakarta. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila tersebut harapannya
peserta didik dan warga sekolah mampu memperkuat identitasnya sebagai manusia
Insonesia.
Kamis, 07 Maret 2024
-
Titi Indah Larasati Pendidikan yang kita rasakan saat ini, tidak dengan mudah bisa kita dapatkan. Apabila melihat jauh ke belakang, dapat ...
-
Titi Indah Larasati Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, seorang guru harus memiliki perangkat pembelajaran agar k...
-
Review Buku “Mei Merah 1998 : Kala Arwah Berkisah” sumber: https://www.gramedia.com/products/mei-merah-1998 Judul Asli ...